Rabu, 09 Juli 2014

Ceritanya untukmu

Hati ini tiba-tiba terasa sepi, sepi tanpamu, sepi tanpa suaramu, sepi tanpa kehadiranmu.
Kini ku hanya bisa berdiam diri sendiri. Sendiri kujalani semuanya. Kulewati hari-hariku sendiri.
Jam pun lambat berputar, detik ke menit, menit ke jam, jam berpindah ke hari esok pun terasa lama kurasakan. Sampai kapankah situasi ini harus kulalui? Baru sekejap saja aku tanpamu tapi kurasakan hidupku hampa tanpamu. Coba katakan apa yang harus kulakukan sekarang. Aku benar-benar gak tau harus berbuat apa. Menangis pun rasanya sudah gak bisa lagi, airmata ini serasa gak mau menetes lagi di pelupuk mataku. Hati ini pun terasa sakit, sakit sekali. Ini sangat menyesakkan hatiku. Hatiku yang kini entah harus dibawa kemana, entah harus diapain lagi supaya aku bisa menghilangkan rasa sakitku ini.

Bisakah aku tanpamu setelah selama ini aku selalu bersamamu?
Egoiskah aku jika aku ingin terus bersamamu?
Tak bisakah otakku ini berhenti memikirkanmu walaupun hanya sedetik saja? 
Harus berapa banyak lagi airmataku ini menetes untuk dirimu?
Sampai berapa lama kah aku harus larut dalam kesedihanku ini? 
Tak bisakah juga semuanya kembali seperti dulu?
Sampai kapan kah aku harus bertahan dalam keadaan seperti ini?
Sampai kapan kah aku harus tenggelam dalam keterpurukkan ku ini , mengingat kau tak lagi bersamaku , bahkan tak menginginkanku lagi?
Siapakah yang bisa membukakan mata dan hatiku ini? Mataku ini serasa tertutup olehmu. Mataku hanya tertuju padamu seorang.
Apakah benar jika kita terus bersama tak akan ada perubahan dan malah akan semakin menyiksa dirimu?
Apa yang harus kukatakan kepada semua orang tentang kita?
Harus bersandiwarakah diriku ini atau harus jujurkah aku kepada semua orang tentang kita?
Sanggupkah aku melakukan semuanya kini sendiri, tanpa kamu?





*curhatan hatinya untukmu*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar